Profil Desa Dinuk

Ketahui informasi secara rinci Desa Dinuk mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Dinuk

Tentang Kami

Desa Dinuk di Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, bertransformasi melalui inovasi pertanian mangga dan penguatan budaya lokal seperti Ruwat Bumi. Dengan pemerintahan yang proaktif menuju digitalisasi, desa ini membangun fondasi ekonomi dan sosial yang koko

  • Pemerintahan Progresif

    Desa Dinuk menunjukkan langkah maju dalam tata kelola pemerintahan melalui inisiatif "Desa Berbasis Digital" untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pelayanan publik

  • Potensi Pertanian Inovatif

    Komoditas mangga menjadi salah satu potensi unggulan desa, dengan adanya program pemberdayaan masyarakat yang mengolahnya menjadi produk bernilai tambah seperti es krim dan keripik

  • Kebangkitan Budaya Lokal

    Desa ini berhasil merevitalisasi tradisi melalui penyelenggaraan "Ruwat Bumi" sebagai acara tahunan yang meriah, berfungsi sebagai wujud syukur, perekat sosial, dan ikon budaya desa

XM Broker

Terletak di jalur strategis Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah, Desa Dinuk menjelma menjadi sebuah wilayah yang dinamis. Dengan perpaduan antara warisan sejarah, geliat ekonomi berbasis pertanian dan inisiatif budaya yang kuat, Dinuk secara bertahap memetakan identitasnya. Di bawah kepemimpinan yang progresif, desa ini tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat dan pelestarian nilai-nilai lokal di tengah arus modernisasi.

Desa Dinuk merupakan cerminan dari sebuah komunitas yang berupaya mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya. Berada di lokasi yang mudah diakses, desa ini diuntungkan oleh posisinya di dalam salah satu kecamatan paling berkembang di Kabupaten Tegal. Pemerintah desa, bersama dengan warganya, aktif menggagas berbagai program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan memperkuat kohesi sosial, menjadikannya sebuah contoh menarik dari pembangunan wilayah pedesaan di era kontemporer.

Sejarah dan Tata Pemerintahan

Menurut dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) periode 2020-2025, asal-usul nama Dinuk berakar dari seorang tokoh pendiri yang dihormati, yakni "Mbah Renuk". Bersama dengan tokoh-tokoh leluhur lainnya seperti Mbah Makamdawa, Mbah Bola, Mbah Kesuit, dan Mbah Rantam Sari, Mbah Renuk membuka dan membangun pemukiman awal yang subur dan damai. Seiring waktu, kawasan ini berkembang menjadi sebuah desa yang ramai, menarik para pendatang untuk menetap. Kisah ini dituturkan secara turun-temurun, menjadi bagian tak terpisahkan dari memori kolektif dan identitas warga Desa Dinuk.

Secara administratif, Desa Dinuk dipimpin oleh seorang kepala desa. Saat ini, jabatan tersebut dipegang oleh Murdianto, S.Ag., yang dikenal sebagai sosok proaktif dalam mendorong kemajuan desa. Pemerintahan desa secara aktif berupaya menerapkan tata kelola yang transparan dan akuntabel, salah satunya melalui inisiatif "Desa Berbasis Digital". Bekerja sama dengan institusi pendidikan seperti Politeknik Harapan Bersama pada tahun 2024, pemerintah desa mengimplementasikan sistem informasi dan administrasi berbasis Google Workspace. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan kepada masyarakat dan mendorong keterbukaan informasi dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Langkah ini menunjukkan visi kepemimpinan desa untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi demi pelayanan publik yang lebih baik.

Struktur pemerintahan desa didukung oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang berfungsi sebagai mitra dalam perumusan kebijakan dan pengawasan pembangunan. Sinergi antara pemerintah desa dan BPD menjadi kunci dalam mengakomodasi aspirasi masyarakat, sebagaimana tercermin dalam berbagai peraturan desa (Perdes) yang telah dihasilkan untuk mengatur berbagai aspek kehidupan desa, mulai dari perencanaan pembangunan hingga keuangan.

Geografi dan Demografi

Desa Dinuk berada di dalam wilayah Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal. Lokasinya terbilang strategis, dikelilingi oleh desa-desa lain yang juga berkembang. Berdasarkan data kewilayahan, Desa Dinuk memiliki batas-batas yang jelas. Di sebelah barat, desa ini berbatasan langsung dengan Desa Mejasem Timur. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kertaharja, sementara di sebelah utara berbatasan dengan Desa Bongkok. Adapun di bagian selatan, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Kemantran, yang juga merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Kramat.

Hingga saat ini, data resmi mengenai luas wilayah spesifik Desa Dinuk belum dipublikasikan secara terperinci oleh lembaga terkait. Oleh karena itu, perhitungan kepadatan penduduk yang akurat belum dapat dilakukan. Namun data kependudukan terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tegal untuk tahun 2023 mencatat bahwa jumlah penduduk Desa Dinuk mencapai 3.132 jiwa. Populasi ini terdiri dari 1.567 penduduk laki-laki dan 1.565 penduduk perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang sangat seimbang. Komposisi demografis ini menjadi modal sosial yang penting bagi pembangunan sumber daya manusia di desa.

Topografi wilayah Kecamatan Kramat secara umum merupakan dataran rendah pesisir, yang turut memengaruhi karakteristik lingkungan dan aktivitas ekonomi di desa-desa sekitarnya, termasuk Dinuk. Kedekatannya dengan pusat kecamatan dan jalur transportasi utama memberikan keuntungan aksesibilitas bagi warga dalam menjalankan kegiatan ekonomi maupun sosial.

Potensi Ekonomi dan Pembangunan

Perekonomian Desa Dinuk ditopang oleh beberapa sektor, dengan pertanian menjadi salah satu basis utamanya. Sejalan dengan potensi agraris di Kecamatan Kramat, masyarakat Dinuk juga bergiat dalam usaha tani. Salah satu komoditas yang menunjukkan potensi untuk dikembangkan sebagai produk unggulan desa ialah mangga. Potensi ini mulai digarap secara lebih serius melalui program pemberdayaan masyarakat. Sebagai contoh, pada tahun 2022, mahasiswa yang tergabung dalam program UNNES Giat 3 berkolaborasi dengan warga setempat untuk menciptakan inovasi produk olahan mangga, seperti es krim dan keripik pangsit. Kegiatan semacam ini tidak hanya memberikan nilai tambah pada hasil panen, tetapi juga membuka peluang wirausaha baru bagi masyarakat.

Dukungan terhadap sektor pertanian juga terlihat dari alokasi dana dalam APBDes untuk program pembinaan kemasyarakatan, yang di dalamnya mencakup pelatihan untuk kelompok-kelompok tani. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah desa dalam meningkatkan kapasitas dan produktivitas para petani.

Selain pertanian, denyut perekonomian desa juga didorong oleh sektor perdagangan dan jasa, meskipun skalanya masih terbilang kecil. Keberadaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) D`Router Green yang menjadi pusat kegiatan masyarakat turut membuka peluang ekonomi informal, terutama saat diadakannya acara-acara besar yang menarik pengunjung dari luar desa.

Pembangunan infrastruktur dasar juga menjadi prioritas. Di sektor pendidikan, Desa Dinuk memiliki setidaknya satu lembaga pendidikan formal, yaitu SD Negeri Dinuk yang berlokasi di Jalan Pelita. Keberadaan fasilitas pendidikan dasar ini sangat vital untuk memastikan akses pendidikan bagi anak-anak di desa tersebut. Sementara itu, pembangunan infrastruktur lainnya terus diupayakan melalui alokasi dana desa dan sumber-sumber pendapatan lain yang sah, dengan fokus pada peningkatan kualitas hidup warga.

Kehidupan Sosial dan Budaya

Masyarakat Desa Dinuk memegang teguh nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, yang tercermin dalam berbagai kegiatan sosial. Puncak dari ekspresi kebudayaan masyarakat dapat dilihat dari penyelenggaraan acara "Ruwat Bumi" yang pertama kali digagas pada Agustus 2023. Acara ini menjadi sebuah tonggak sejarah budaya bagi desa, menandai kebangkitan kembali tradisi sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan keselamatan yang dilimpahkan kepada desa dan warganya.

Dalam acara yang dipusatkan di RTH D`Router Green tersebut, warga dari berbagai Rukun Warga (RW) berpartisipasi dalam kirab budaya dengan mengenakan pakaian adat Jawa dan membawa aneka sesaji serta hasil bumi. "Kegiatan ruwat bumi ini tujuannya sebagai ungkapan rasa syukur dan supaya Desa Dinuk beserta warganya selalu diberi keselamatan dan keberkahan," ujar Kepala Desa Dinuk, Murdiyanto, S.Ag., dalam sebuah kesempatan pada Agustus 2023. Ia juga menegaskan rencana untuk menjadikan acara ini sebagai agenda tahunan.

Keunikan Ruwat Bumi di Desa Dinuk dimeriahkan oleh pagelaran wayang kolaboratif yang menampilkan Wayang Kulit, Wayang Golek, dan Tari Endel. Pertunjukan yang melibatkan empat dalang kondang dari Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Tegal ini menunjukkan kekayaan dan dinamika seni pertunjukan di Desa Dinuk. Inisiatif budaya seperti ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana pelestarian tradisi, tetapi juga sebagai perekat sosial dan media untuk memperkenalkan potensi desa kepada khalayak yang lebih luas. Kegiatan ini membuktikan bahwa Desa Dinuk tidak hanya membangun secara fisik, tetapi juga merawat jiwa dan identitas budayanya.